15 Proyek Migas Mulai Produksi 2012

Sebanyak 15 proyek minyak dan gas bumi (migas) direncanakan mulai berproduksi tahun 2012. Total kapasitas produksi ke-15 proyek tersebut mencapai 1.158 juta standar kaki kubik gas bumi per hari dan 35.200 barel minyak per hari.

Deputi Pengendalian Operasi, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), Rudi Rubiandini mengatakan mayoritas proyek-proyek itu baru mulai berproduksi pertengahan dan akhir tahun 2012.

"Sehingga kontribusi pada penambahan rata-rata tahunan diperkirakan sebesar 400 juta standar kaki kubik per hari dan 15.000 barel minyak per hari," katanya di Jakarta, Minggu (18/12).

Proyek-proyek yang ditargetkan berproduksi antara lain, proyek KE-39, 40, dan 54 di Blok West Madura Offshore (WMO) dengan Operator Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO dengan produksi 13.600 barel per hari mulai kuartal tiga 2012. Sementara, proyek South Mahakam 1 dan 2 di blok Mahakam dengan operator Total E&P Indonesia mulai kuartal empat 2012 ditargetkan berproduksi 250 juta standar kaki kubik per hari dan 20.600 barel minyak per hari. Proyek yang tidak kalah besar adalah Terang Sirasun Batur dengan operator Kangean Energy yang produksi gas sebesar 300 juta standar kaki kubik per hari pada kuartal dua.

Menurut Rudi, penambahan produksi dari proyek-proyek tersebut merupakan salah satu upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, khususnya minyak. "Kami ingin menahan laju penurunan dari 12 persen menjadi tiga persen," katanya.

Namun upaya tersebut belum cukup. Dia menjelaskan, BPMIGAS akan melaksanakan percepatan pengembangan lapangan baru. Dari lapangan yang rencana pengembangannya (plan of development/PoD) sudah disetujui maupun PoD yang masih dalam proses persetujuan, termasuk lapangan idle Pertamina. Optimasi produksi di lapangan eksisting dan penerapan teknologi tingkat lanjut untuk mengangkat minyak (enhanced oil recovery/EOR) juga terus didorong.

"Kami akan mengupayakan tindakan khusus dan komprehensif yang out of the box untuk penambahan produksi di luar PoD ataupun rencana yang sudah ada," kata Rudi.

Dia mengungkapkan, cadangan minyak di Indonesia terus menurun. Cadangan terbukti per 1 Januari 2011 adalah 4,039 miliar barel untuk minyak dan 104,7 triliun standar kaki kubik gas bumi. Per 1 Januari 2012, cadangan diperkirakan 3,925 miliar barel minyak dan 104,5 triliun kaki kubik gas.

"Tambahan cadangan yang ditemukan pada 2011 lebih kecil dibanding produksinya," katanya.

Tahun 2011, tambahan cadangan dari 215,5 juta barel minyak dan 2,86 triliun gas bumi. Padahal, produksinya 329,9 miliar barel minyak dan 3,08 triliun kaki kubik gas. "Dengan kondisi ini, peningkatan eksplorasi mutlak dilakukan," kata Rudi.

Untuk peningkatan eksplorasi di wilayah kerja produksi, BPMIGAS mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKS) memprioritaskan program eksplorasi di lahan tidur. Akan dilakukan peninjauan ulang potensi eksplorasi di lahan tidur di seluruh Indonesia. Selain itu, agar kegiatan eksplorasi area marginal dan frontier lebih menarik, BPMIGAS berencana mengajukan rumusan kriteria insentif.

Sedangkan untuk peningkatan eksplorasi di wilayah kerja eksplorasi, didorong pelaksanaan komitmen pasti. Dalam pemilihan pemenang wilayah kerja perlu dilakukan screening test yang lebih ketat untuk mendapatkan kontraktor yang mampu secara finansial, teknis, dan sumber daya manusia.

"BPMIGAS menerapkan reward and punishment kepada kontraktor eksplorasi dalam pelaksanaan komitmen kontrak. Peringatan tegas bagi yang berkinerja buruk," kata Rudi. 


 Sumber : http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/5283-15-proyek-migas-mulai-produksi-2012.html?utm_medium=twitter&utm_source=twitterfeed

Cadangan Minyak Indonesia Turun

Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas memperkirakan cadangan minyak di Indonesia per 1 Januari 2012 turun menjadi 3,925 miliar barel dibandingkan per 1 Januari 2011 sebesar 4,039 miliar barel.

Deputi Operasi BP Migas Rudi Rubiandini dalam siaran pers di Jakarta, Minggu mengatakan, cadangan gas per 1 Januari 2012 juga turun menjadi 104,5 triliun kaki kubik dibandingkan 2011 sebesar 104,7 triliun kaki kubik.

"Tambahan cadangan yang ditemukan pada 2011 lebih kecil dibanding produksinya," katanya.

Tahun 2011, tambahan cadangan hanya 215,5 juta barel minyak dan 2,86 triliun kubik kaki gas.

Padahal, lanjutnya, produksinya mencapai 329,9 miliar barel minyak dan 3,08 triliun kaki kubik gas.

"Dengan kondisi ini, peningkatan eksplorasi mutlak dilakukan," katanya.

Untuk peningkatan eksplorasi di wilayah kerja produksi, menurut dia, pihaknya akan mendorong kontraktor kontrak kerja sama memprioritaskan program eksplorasi di lahan tidur.

"Kami akan tinjau potensi eksplorasi di lahan tidur di seluruh Indonesia," ujarnya.

Selain itu, agar kegiatan eksplorasi area marginal dan perintis lebih menarik, BP Migas berencana mengajukan rumusan kriteria insentif.

Sedangkan untuk peningkatan eksplorasi di wilayah kerja eksplorasi, akan didorong pelaksanaan komitmen pasti.

Dalam pemilihan pemenang wilayah kerja, lanjutnya, perlu dilakukan "screening test" yang lebih ketat untuk mendapatkan kontraktor yang mampu secara finansial, teknis, dan sumber daya manusia.

"BP Migas menerapkan `reward and punishment` kepada kontraktor eksplorasi dalam pelaksanaan komitmen kontrak. Peringatan tegas bagi yang berkinerja buruk," kata Rudi.

Produksi Minyak Bumi dan Gas Alam, 1996-2009




Tahun Minyak Mentah Kondensat Gas Alam
(barel) (barel) (barel)
1996 485,573.8 63,074.5 3,164,016.2
1997 484,340.6 59,412.0 3,166,034.9
1998 480,109.7 54,782.3 2,978,851.9
1999 440,461.6 54,181.4 3,068,349.1
2000 434,368.8 50,024.5 2,845,532.9
2001 432,588.0 47,528.1 3,762,828.5
2002 351,949.6 45,358.9 2,279,373.9
2003 339,100.0 44,600.0 2,142,605.0
2004 354,351.9 50,641.0 3,026,069.3
2005 341,202.6 46,450.9 2,985,341.0
2006 313,037.2 44,440.2 2,948,021.6
2007 305,137.4 43,210.6 2,805,540.3
2008 314,221.7 44,497.0 2,790,988.0
2009 301 663.4 44 649.6 2 887 892.2


Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM), 1996-2009





Tahun Premium Pertamax Pertamax Plus ADO IDO Kerosin Dasar Pelumas
(barel) (barel) (barel) (barel) (barel) (barel) (barel)
1996 60,815,000 - - 89,382,000 6,302,000 55,535,000 1,792,641
1997 63,373,000 - - 22,600,000 27,315,000 49,378,000 1,121,000
1998 59,403,000 - - 93,296,000 15,862,000 49,061,000 1,837,000
1999 62,450,271 - - 84,286,847 16,770,845 53,662,497 2,370,000
2000 69,243,864 - - 91,154,347 9,163,395 55,117,974 4,535,000
2001 66,533,951 - - 89,656,135 9,450,504 55,044,848 2,762,000
2002 68,975,134 - - 89,282,621 8,730,022 53,428,406 2,252,000
2003 64,367,803 2,282,000 617,000 89,816,867 7,978,581 63,029,372 3,151,000
2004 70,260,076 3,010,000 300,000 98,034,112 9,917,836 56,911,747 2,823,000
2005 71,013,010 1,699,754 431,836 94,632,874 8,558,763 53,720,587 2,403,802
2006 71,822,000 1,631,764 414,563 88,892,000 3,867,000 54,424,000 2,734,000
2007 71,337,000 2,754,000 951,000 82,120,000 2,267,000 51,934,000 2,814,000
2008 72,404,000 1,523,000 387,000 92,812,000 2,036,000 53,040,000 2,836,000
2009 72,799,000 2,050,000 647,000 107,353,000 1,110,000 32,163,000 3,041,000


Kompilasi bebas dari beberapa sumber :

http://www.antaranews.com/berita/1324252411/cadangan-minyak-turun-jadi-3-925-miliar-barel?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

http://www.bps.go.id/aboutus.php?tabel=1&id_subyek=10














Most Important Articles